Kamis, 05 April 2012

Manisnya buah kejujuran~

Diposting oleh muffin123nisaniswig:) di 21.47

Aku adalah seorang pelajar di Sekolah Menengah Swasta salah satu sekolah terkemuka di kotaku. Tepatnya, pelajar kelas satu SMA . Saat awal masuk tahun ajaran, aku sudah memiliki cukup banyak teman.Maklum, sekolahku merupakan sekolah yang bernaung dibawah sebuah yayasan.Yayasan ini memiliki tingkatan sekolah dari Play Group hingga SMA, sehingga teman-temanku yaitu teman-teman yang dulu juga.

Setelah 1 semester berjalan, Aku menaruh curiga pada temanku,mereka ini terdiri dari tiga orang. Mereka bertiga ini bernama Wulan, Yana, dan Iis. Setiap diadakannya ulangan, mereka selalu tidak jujur.Kecurigaan Aku ini bukan tidak ada buktinya, sebab setiap ulangan mereka bertiga selalu mendapatkan nilai yang tinggi. Nilai tinggi ini dihasilkan dari menukar soal kepada teman kelas lain. Sebab mereka bertiga ini punya masing masing crew di setiap kelas. Selain mereka berprilaku seperti itu, mereka juga tidak punya tata krama dalam berbicara. Maksudnya, setiap berbicara mereka selalu membuat seseorang sakit hati.


Ketika itu, temanku Dilla berkata kepadaku “kamu kemaren dibicarain sama Iis dan Yana loh..” ucapnya.

emang mereka bilang apa?” jawabku.


Lalu, Dilla pun bercerita panjang lebar tentang apa yang mereka omongkan tentang Aku. Inti dari isi omongan itu adalah Aku pelit. Mendengar cerita Dilla Aku pun tersentak kaget dan seketika air mataku mengalir. Kemudian, didalam hatiku terus bertanya tanya. Kurang baik apalagi Aku kepada mereka? Tugas senirupa mereka berdua Aku yang ngerjain, laporan pratikumku dicontek mereka habis-habisan. Apa lagi kurangnya? Memang dalam ulangan Aku tidak pernah mau memberi tahu kepada mereka, sebab mereka berdua tidak pernah mempunyai usaha untuk belajar. Lain mereka , lain pula dengan Wulan. Wulan ini juga memiliki sifat yang kurang baik. Dia merupakan juara dikelasku, namun semua orang dikelasku selalu bertanya tanya kenapa gak si Ana aja yang juara. Sebab kalau dilihat lihat dari cara belajar Ana dan Wulan jauh sekali perbedaannya. Ketika itu ulangan agama diadakan, ya dari 29 murid dikelasku hanya Wulan yang mendapat nilai 100. ternyata, sebelum kelasku ulangan, kelas lain juga ada ulangan. Kelas ini merupakan kelas pacarnya Yana dan Wulan.

Keesokan harinya, Aku tak sengaja mendengar pembicaraan Wulan dan pacarnya tentang ulangan agama kemarin. Yaa.. tak disangka Wulan sudah mengetahui soalnya. Kesal sekali perasaanku saat itu. Sebab, setiap ulangan Aku selalu berusaha jujur. Namun, lagi lagi mereka dengan ketidakjujurannya mengalahkanku. Pagi itu, guru bahasa indonesiaku tidak bisa mengajar kami, karena guruku sedang ada urusan yang harus diselesaikan. Aku dan semua cewek dikelasku berkumpul diemperan kelas, kecuali mereka bertiga.Tak ku sangka ternyata teman-teman cewekku yang lain juga tidak suka kepada mereka. Dengan berbagai faktor , ada yang berpedapat bahwa mereka bertiga mulutnya kasar,ada juga yang berpendapat mereka itu mengganggu ketenangan kelas karena sering mojok dengan pacarnya dikelasku setiap hari. Bahkan, lebih parahnya lagi ada yang memiliki pendapat sama seperti aku, yaitu bahwa mereka tidak pernah jujur.

Ketika ulangan KWN bab 1, “naudzubillahimindzalik” ucapku saat itu. Sebab, lagi lagi mereka mendapatkan soal. Sayangnya, mereka ini tidak pernah mau membagi bagikan soal kepada yang lain. Mereka, hanya ingin aman untuk dirinya sendiri, yakni mendapatkan nilai bagus bahkan sempurna. Yaa.. saat pembagian nilai kwn lagi lagi dapat 100, applause deh buat mereka. Saat itu, tepatnya hari Kamis, Aku ingat sekali karena saat itu ada suatu kejadian. Siang itu akan diadakan ulangan KWN bab 2, saat itu mereka membuat contekan dengan memfoto semua catatan dan buku cetak. Yaa.. namanya juga ulangan jadi semua orang takut duduk didepan termasuk Aku. Saat itu Aku duduk di urutan ke tiga dari enam bangku, saat itu Wulan duduk di urutan ke enam sedang Yana dan Iis duduk dibelakang juga. Saat itu, posisi duduk Wulan terancam pindah kedepan karena dia duduk paling belakang sedangkan dua bangku didepanku masih kosong.


Lalu, dengan santai Wulan berkata “eh Tomo pindahlah kebangku urutan kedua?”.

eh..mau nyontek siapa aku disana?” jawab Tomo.

contek si Aku lah” ucap Wulan.

Seketika itu Aku langsung menjawab “enak aja!”.

eh iya iyakan ajalah” Wulan berkata.

nggak mau!” jawabku.


Kemudian Wulan mendatangi tempat dudukku sambil bilang “eh kan itu demi kebaikan kau juga. Biar kau gak disuruh maju!”.

kenapa mesti Aku yang cemas?kan yang harusnya duduk depan itu kau!” bentakku.

Wulan pun pergi sambil menggerutu.

Saat ualang berlangsung lagi lagi dia selamat , sehingga Wulan pun memiliki kesempatan besar untuk nyontek dari foto foto tersebut. Namun nasib berkata lain, bukan Wulan yang disuruh maju namun Iis yang disuruh.


Beberapa minggu yang lalu, saat ulangan fisika. Wulan,Yana, dan Iis seperti biasa selalu update dengan soal soal. Namun kali ini mereka berbeda sekali, yaitu mereka mau ngasih tau soal ke anak laki laki saja,sedangkan anak perempuan tidak mau. Tapi, anak laki laki disuruh membawakan tas mereka, sehingga kesannya anak laki laki seperti diperbudak mereka. Saat ujian berlangsung ku lihat mereka dari bangkuku, mereka tampak gelisah dan sulit mengerjakan soal. Lalu, saat pembagian nilai ulangan, “alhamdulillah” ucapku. Usahaku belajar dari tadi malam membuahkan hasil yang memuaskan. Mereka bertiga pun kena karma, yaa Yana dan Iis tidak lulus. Sedangkan Wulan lulus, namun dengan nilai standar kelulusan. “Akhirnya Allah pun memberikan pelajaran kepada mereka” ucapku dalam hati. Saat itu Yana dan Iis memaksaku untuk meminjamkan mereka kertas jawaban ulanganku. Karena saat ujian remedial, mereka mendapatkan soal yang sama seperti ulangan kemarin. Ketika itu, Aku berusaha menolak, namun lagi lagi Aku kalah dengan omongan mereka. Akhirnya mereka pun meminjam kertasku dan memfotocopynya. Namun, sifat buruk mereka pun tidak hilang, mereka tetap tidak ingin membagi foto copy-an keteman teman lain yang remedial. Mengetahui itu, Aku pun bergegas memberi tahu teman teman yang remedial dan meminjamkan kertas ulangan. Mereka pun tampak kesal, dan akhirnya mencemeehku. Karma mereka tak berhenti sampai disitu, Iis dimarahi Penasehat Akademik ku karena dia diomongin sama semua guru bidang studi. Dengan tegas PA ku memarahi iis, sehingga Iis malu dan hampir meneteskan air mata.

Lalu, karma mereka pun berlanjut, ketika nilai olahraga Iis dan Yana kosong. Sebab tidak mengambil nilai meraton,dan mereka lagi lagi kena marak PA dan juga guru olahragaku. Kemudian dilanjutkan dengan marahnya PA ku terhadap Wulan, karena Wulan sifatnya berubah yaitu menjadi anak yang pelawan. Selain itu mereka bertiga dibenci oleh seluruh anak perempuan dikelasku. Dan nilai mid semesternya menurun. Ternyata ketidakjujuran mereka itu hanya manis diawalnya saja. Sedangkan akhirnya menjadi malapetaka bagi mereka.








**Semua itu akan berjalan dengan baik, jika kita selalu berkata jujur**

sebab jujur merupakan langkah kita untuk menuju masa depan

dengan bersikap jujur kita akan merasakan bagaimana Manisnya Buah Kejujuran





('.' )( ._.)(._. )( '.')

0 komentar:

Posting Komentar

 

@AnisaWigati Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea